Kamis, 10 April 2014

UTM PENGABDIAN KU :)

EDISI REVISI 1

By: Desy Eka Muliani, M.Pd.


Universitas Trunojoyo Madura merupakan satu-satunya universitas negeri di Madura. Universitas ini awalnya merupakan universitas swasta dan pada tahun 2001 resmi menjadi universitas negeri. UTM merupakan salah satu universitas yang ditunjuk dikti untuk pengabdian BU 2011 gelombang pertama. Penugasan di UTM berjumlah 9 orang­ di antaranya ada 3 orang yang memang sudah mengajar di UTM (homebasnya UTM) yakni mbak immamah, mbak darul dan mas Khozaimi, 2 orang dari jogjakarta yakni mbak Lilis dan Yohanes. Mbak Yulias dari Malang, aku dan kak dayu berasal dari Sumatera Barat, dan terakir ketua tim kami mas Sigit berasal dari kota Semarang.
  Kota Madura merupakan bagian dari provinsi jawa timur. Antara kota Surabaya dan Madura dihubungkan dengan jembatan SURAMADU, kondisi kedua kota ini sangat bertolak belakang, kota Surabaya terkenal sebagai kota terbesar ke-2 setelah Jakarta di Indonesia, sedangkan kota Madura terlihat sepi dan lengang, kondisi yg kontras bila kita melakukan perjalanan dari surabaya menyeberangi jembatan SURAMADU menuju Madura. Madura masih memiliki banyak lahan kosong yang belum di olah, hamparan padang ilalang yang luas, sehingga membuat daerah ini rawan tindak kriminal.
Pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Madura, aku sedikit kecewa, karna bayangan sebelumnya, bahwa kota Madura lebih maju tentunya karna akses menuju Surabaya sudah dipermudah dengan dibangunnya jembatan Suramadu, tapi disini tidak seramai yg ku bayangkan, nuansa pesantren masih terasa dengan banyaknya bapak-bapak yg memakai sarung dan kopiah. Sepanjang jalan menuju asrama mahasiswi kampus universitas Trunojoyo, lebih bnyak hamparan padang ilalang yg luas dibanding komplek perumahan yg ku temui. Terbesit rasa ngeri dihati karena ini merupakan tempat terjauh yang pernah aku datangi, jauh dari keluarga dan sanak family. Ditambah lagi dengan streotip bahwa orang Madura terkenal dengan watak orangnya yg keras, bila di Sumatra itu Batak, maka di Jawa ini Madura. Kuatkan hati untuk terus melangkah, karena ini adalah pilihanku, ku mulai dengan bismillah, karena dimanapun berada di bumi Allah kita akan aman bila selalu menyertai Allah, dan aku yakin akan itu, tidak ada yg perlu ditakutkan, hanya perlu waspada.
Perjalanan dari padang ke madura menempuh sekitar setengah hari, dengan rute pesawat PADANG-JAKARTA-SURABAYA (transit di jkt) sesampai di Bandara Surabaya, ada 2 alternatif jalan menuju kampus tujuan kami di Madura, lewat jalur darat (Jembatan SURAMADU) dan yang kedua melalui jalur laut melintasi selat dengan kapal fery sekitar 15 menit. Berdasarkan pertimbangan bahwa kami membawa koper-koper yang besar, dan pastinya ribet sekali jika harus menyeret koper dan tentengan ini ke kapal, kami memutuskan untuk menyewa taksi dari Bandara - ke alamat tujuan yakni asrama kampus. Alhamdulillah dari kesepakatan tawar menawar kami mendapat harga taksi 450rb untuk bertiga, jadi perorangannya 150rb  hehe lumayan, dibanding harga awal yg ditawarkan 600rb.
Sepanjang perjalanan, aku tak henti memperhatikan kiri kanan, lahan kosong, lahan kosong lagi, perumahan, dan lahan kosong lagi, saat memasuki kotanya yakni Bangkalan, mulai ada kehidupan..Waaaa hati mulai senang.. Alhamdulillah ada keramaian juga disini, lebih kagetnya lagi ada mall gede HYPERTMALL. Sempat kaget juga, di daerah yang sepi ini ternyata ada juga mall, dan itu mall yang besar hemmm… (think again).
Asrama mahasiswi merupakan penginapan yang disediakan untuk kami yang baru datang dari luar kota, yang akan mengabdi di universitas Madura (UTM) sesuai penjanjian dengan Dikti terkait Beasiswa BU 2011, tidak gratis tapi cost nya cukup murah yakni sebulannya Rp125ribu. Sebelum sampai di Asrama kita melewati kampus karena asrama berada di dalam kampus bagian belakangnya, kampusnya cukup megah, dengan adanya gedung rektorat yang menjulang tinggi dan disisi lain ada gedung cakra, sepertinya universitas dalam proses pembangunan. Begitu pula asramanya, seperti halnya asrama mahasiswa di kampus UPI Bandung, dan kami pun dapat kamar yang lumayan besar karna seharusnya di tempati 6 orang, tapi sekarang hanya 2 orang, dan 1 lagi temanku di asrama putra. Tapi sayang, nyamuknya banyak, kamar yang kami tempati sepertinya jarang ditempati, sehingga nyamuknya banyak sekali. Nyamuk madura, kecil-kecil cabe rawit. Kita bersih-bersih, dengan segala upaya dan daya mencoba mengusir nyamuknya keluar, tapi apa daya, ternyata ventilasi di bagian pintu terbuka, alhasil, besok paginya kita bentol-bentol. Beberapa hari kita tidak bisa tidur karena bnyak nyamuk, segala macam cara dilakukan, mulai dari semprotan nyamuk, hit electrik, sampai temanku membeli raket nyamuk tiap hari perang dengan nyamuk dan terakir cara yang paling ampuh adalah dengan memasang kelambu, akhirnya tidurnya bisa pulas.


 
Ini sebagaian Hasil perburuan nyamuk sebelum tidur 


Karena letaknya yang cukup jauh dari gerbang utama, sehingga tidak bisa akses ke toko-toko, terpaksa kita hanya bergantung pada kantin masing gedung soal perut, di salah satu kantin terlihat makanannya penuh dengan lalar, tapi mahasiswa tetap banyak yang membeli makanan disana, termasuk aku, ya mau bagaimana lagi.
Esok paginya kami dikumpulkan untuk bertemu dengan rektor, sambutan dari rektor cukup baik, universitas welcome dengan kedatangan kami dan berharap kami semua betah disini. SK yang kami peroleh dari rektor terhitung mulai bulan Januari dan berakhir akhir Juni, ketetapan ini berbeda dengan yang ditetapkan Dikti. Kami tidak terlalu mempermasalahkannya, karna perkuliahan dihitung 1 semester bukan bulan.
Bulan Januari, kami pun sepakat untuk mengontrak rumah di daerah kotanya, yakni kota Bangkalan yang 15 KM dari Universitas UTM. Alhamdulillah rumah kontrakan yang kami tempati bisa dibilang sangat layak huni, karena berada di daerah kota dan komplek perumahan yang tergolong menengah ke atas, harganya pun lumayan terjangkau. Dengan jarak yang cukup jauh, sangat efektif bila memiliki kendaraan pribadi, sebagian besar teman-teman BU membawa kendaraan pribadi (motor).
Perkuliahan dimulai pada bulan Februari, dan kami sudah ditugaskan dikti mulai bulan Desember berada di Madura, karena tidak ada aktivitas teman-teman yang rumahnya di Malang, Jogja dan Semarang pulang kampung. Aku dan kak dayu kebetulan mau diwisuda di UPI Bandung, kita pulangnya ke Bandung. Seminggu sebelum perkuliahan di mulai, Universitas mengadakan PEKERTI untuk dosen baru, kami dosen magang BU (begitu sebutan status kami di UTM) juga diikutsertakan. PEKERTI diadakan selama 2 hari merupakan pengenalan tugas dan kerja dosen kepada dosen baru baik PNS, kontrak maupun magang.
Kami sudah mendapat mata kuliah yang akan diajarkan, semuanya mengajar mata kuliah tanpa didampingi, ada yang mendapat beban sks 9 hingga 30 sks. Prodi pendidikan di UTM masih baru didirikan, seperti IPA, baru di buka semester lalu sehingga membutuhkan dosen, sehingga kami ditugaskan langsung memegang mata kuliah tertentu, karena disini sangat kurang dosen pendidikan, alhasil hampir semuanya diberi mata kuliah pendidikan. Aku pribadi yang basiknya Pendidikan IPA (Fisika SL), di tempatkan di prodi PG-PAUD, disebabkan prodi PAUD kekurangan dosen, dan memegang mata kuliah Ilmu Pendidikan. Sebagaian besar dosen di UTM masih muda-muda, sehingga tidak terlalu canggung untuk beradaptasi, tidak ada senioritas disini, seperti di kampus yng besar-besar. Suasana antar dosennya cukup bersahabat, dan mahasiswanya pun cukup santun, dimana setelah selesai perkuliahan mereka mencium tangan dosennya. Tapi yang disayangkan aku terdampar di PAUD, karena sangat tidak berhubungan dengan basic pendidikan ku, setiap rapat prodi hanya bisa mendengarkan karena pembahasan tentang mata kuliah PAUD dan kegiatan PAUD adalah hal yang baru bagi ku.
Demikianlah sekelumit cerita ku dalam pengabdian di UTM Madura, semoga keikhlasan yang kita lakukan dapat menjadi ladang amal bagi kita. Mari bersyukur dan bersabar, semoga kedepannya kita lebih baik.


Wassalam

Desy Eka Muliani, M.Pd.



Note:
Tak kenal maka tak sayang,.
Perkenalkan kami BU 2011 gelombang 1 penempatan UTM:




Dari Kiri ke-kanan (Mbak Lilis, mas Sigit, mas Khozaimi, Yohanes)



Dari Kiri ke-kanan (mbak Darul, mbak Immamah, mbak Yulias, kak Dayu, Saya sendiri)
                             




 
Demikianlah cerita yang dapat kami bagi, semoga kita senantiasa diberikan rahmat dan kesehatan dari Allah SWT, dan jangan pernah lupa untuk bersyukur untuk apa yang sudah kita peroleh saat ini, serta bersabar untuk sesuatu yang belum kita peroleh.

Salam Super untuk Sahabat BU 2011
Baca SelengkapnyaUTM PENGABDIAN KU :)

Sabtu, 05 April 2014

BROMO

Fotografer: windi hendriko 

Sore itu cukup cerah, dan kuputuskan untuk melihat pemandangan dari panorama atas, terlihat dari kejauhan kawah gunung yang mengepulkan asap belerangnya, dan disisi kanannnya sebuah gunung dengan puncak yang menjulang, ternyata kedua gunung itu berada dalam lingkaran kawah gunung purba (gunung tengger) yang merupakan gunung terbesar pada masanya. Dari letusan gunung tengger terbentuklah beberapa gunung di sekitarnya termasuk, kawah gunung bromo ini dan gunung disisi kanan bromo.



Bromo, punya sejuta pesona yang indah, di kala sang mentari pagi masih malu-malu menampakkan diri, dilangit terlihat jelas taburan bintang gemintang. Dimulailah saat-saat dimana harus menunggu mentari menampakkan ronanya perlahan, ditandai dengan munculnya warna lembayung ditepian kawah.



Pemandangan yang indah, saat sedikit demi sedikit sang mentari menampakkan dirinya. Maka terlihatlah sang kabut putih mendekap erat gunung itu, kawah itu pun mengeluarkan asap sulfur yang menggulung menuju langit, menambah eksotis nya Bromo, indah, subahanallah sekali.




Bagi yang berminat berwisata ke Bromo, ada sedikit info yang dapat saya bagikan berdasarkan pengalaman. Perjalanan yang saya lakukan dari Madura ke Probolinggo dengan menggunakan motor memakan waktu 6 jam, itu tentunya sudah sempat beristirahat di alun-alun kota yang dilalui seperti alun-alun kota sidoarjo dan alun-alun kota pasuruan.



Terminal probolinggo adalah tujuan kami, setelah sampai di terminal, motor dapat dititipkan di depan terminal, ada tempat penitipan motor yang murah, sehari semalam hanya 4000. Dari terminal kita naik ELF dengan ongkos 30rb/orang menuju penginapan di bromo. Perjalanan ditempuh 1,5 jam, berliku-liku dan menanjak. Biasanya sopir ELF menawarkan penginapan, saat itu kebetulan long weekend, sehingga penginapan yang di atasnya sudah pada penuh (penginapan per kamar), maka kami yang bareng satu mobil ELF ditawarkan rumah, dengan 4 kamar dengan harga 500rb/malam, sehingga perkamarnya hanya 125rb, lumayan lebih murah dibanding sewa perkamar yang katanya harganya 150rb/kamar.


Pemandangan Di sekitar Penginapan

Kami berkenalan dengan 4 orang Bali, yang mengambil 2 kamar, dan 3 orang teman dari jakarta mengambil 1 kamar, dan kamar kami. Sedikit saran, untuk menuju bromo sebaiknya berombongan 4, 5, 6 atau 7 orang, karna nanti untuk menyewa jip ke atasnya,lumayan mahal, so... jip maxsimal 6 penumpang, maka harga jip yang 600rb dibagi 6 jad lebih murah kan, Yup...benar, kami ke bromo tidak sendiri, tapi sudah janjian dengan 3 teman yang dari Jakarta, sehingga kita naik jip nya berlima (600rb/5 = 120rb / orang.)

Udara di penginapan sudah terasa dingin, makin malam makinnnn dinginnn. Jangan lupa bawa jaket yang tebal, sarung tangan, kaus kaki dan sepatu. Perlengkapan ini wajib untuk mengusir hawa dingin. Karena besok kita akan berburu sunrise, mari tidur lebih cepat, dan bersiap bangun jam 2.30 dini hari, pendakian akan dimulai jam 3.30 pagi. Bagun pagi tidak mudah apalagi dengan dinginnya udara, tapi karna semangat mau memburu sunset di Bromo, bangun sepagi itu gampang, yang sulit itu saat menyentuh airnya. bbrrrbrrrrr   (freeze) dinginnya sedingin es. Sudah lama tidak merasakan air sedingin ini hahaha....

Siap-siap, saatnya menunggu jip datang, tepat pukul 3.30 2 jip telah datang, dan bergandengan parkir didepan penginapan kami, 1 jip untuk 4 orang Bali, dan jip satunya lagi untuk kami berlima. Ingat no plat jipnya ya, karna nanti disana akan banyak jip yang bentuknya sama.


perjalanan menuju puncak alias tempat penakian pertama kita untuk melihat sunrise macet, banyak jip yang antri, ternyata tidak hanya Jakarta saja yaang macet, di gunung juga bisa macet hehe. Akirnya sopir jip mengambil inisiatif untuk memutar mencari tempat strategis lainnya yang jauh lebih bagus, dan dijamin gak serame jalan ini. Alhasil kita memutar lagi.

Akirnya kita sampai ketempat yang dituju, karna jam 4 masih gelap, kudu persiapkan senter juga ya. Saat kutundukkan pandanganku terlihat gelap untuk melangkah, untung sang suami mempersiapkan senter, dan ketika ku tengadahkan muka ini memandang langit, subahanallah bintang gemintang ramai menghiasi langit, ada titik titik terang yang berkelip, dan aku terpukau.. indahnya. ingin ku abadikan di kamera tapi sayang kamera tak bisa menangkap kerlip sang bintang.

Ternyata memang tempatnya tidak ramai dan cukup strategis, kami masih menunggu sang fajar di ufuk timur, masih 1 jam lagi. Jam 5.30 biasanya baru akan muncul, begitu menurut bapak-bapak yang berjualan mie seduh dan kopi panas.


setelah puas berfoto-foto dengan sang fajar dan pemandangan indahnya gunung bromo yang dselimuti kabut putih nan eksotik, kami kembali ke jip untuk trip selanjutnya menuju wahana yang tidak kalah serunya, yakni menuju puncak kawah bromo.

Kabut putih yang menyelimuti gunung bromo yang tampak dari puncak tempat kita menunggu sunrise tadi, dan ternyata wahana kedua kita akan memasuki kabut putih itu, dan ups... hapir kelupaan... PENTING untuk membawa MASKER ya ^_^ karena di wahana ini berkabut, dan baunya rada kurang enak, karena disini banyak kuda, dan kotorannya dimana-mana.


Jip mengantar kita hanya sampai depan sebuah bangunan pura, setelah itu ada 2 jalan, ada yang jalan kaki hingga puncak, ada yang menyewa kuda yang harganya berkisar 100rb- 150rb pulang balik. Hemmmm jangan manja deh mending, jalan kaki aja ngerasain sensasi naik gunungnya. Sekalian buat latihan fisik hehe....







wah wah wah.... menaiki/mendaki membuat nafas ngos-ngosan juga bagi saya yang pemula.Lebih sering berhentinya, buat ngatur nafas. Tapi semua kelelahan itu terbayar dengan indahnya pemandangan disekeliling kita, langit biru, cuaca cerah.


Menuju puncak kawah bromo yang mengepulkan asap belerang telah disediakan jenjang, yang mungkin jumlah anak jenjangnya lebih dari 100, dan cukup melelahkan menaiki jenjang ini, hahaha (kusus bagi pemula).


Kawahnya kerennnnn, TOP BGT, ^_^

Dijamin gak nyesal deh.


Next wahana, SAVANA adalah wahana ketiga kami, wahana hanya hamparang padang rumput yang sudah mulai mengering, kami tidak terlalu lama berada disini, karena tidak terlalu keren, so...kita cukup berfoto beberapa kali saja, dan langsung menuju wahana terakhir PASIR BERBISIK.... seperti apa yaaa, apa benar pasirnya berbisik.


Wahana terakhir ini terlihat hamparan pasir yang luas, pemandangannya indah, dan jika ada angin maka akan terbentuk pusaran angin di pasir tersebut, hehe karena saat itu saya melihat hembusan angin pada pasir membentuk pusaran angin dan pasir.

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30, dan kami pun langsung turun menuju penginapan dan bersiap untuk pulang.

^_^
#Perjalanan ku BUKAN perjalanan mu#
#tapi perjalanan ku ADALAH perjalanan mu#
**think again ^_~


Note:
Foto di ambil oleh
Fotografer Windi Hendriko
Terimakasih jepretan yang indahnya suami ku :*
Baca SelengkapnyaBROMO

Jumat, 04 April 2014

PERJALANAN KU BUKAN PERJALANAN MU TAPI PERJALANAN KU ADALAH PERJALANAN MU

PERJALANAN KU BUKAN PERJALANAN MU
TAPI PERJALANAN KU ADALAH PERJALANAN MU

Judul buku tersebut menginspirasi ku, untuk memulai perjalanan ku sendiri, iya disinilah aku sekarang, mengukir kisah perjalanan ku, dan aku tak sendiri, karna ku tak begitu berani untuk menjalani perjalanan ini hanya seorang diri, kamu ada bersama ku, terimakasih telah mendampingi kisah perjalanan ini, kisah ini akan menjadi kisah kita bukan aku atau kamu.

Bagi ku ini memang benar adanya, bukan kesalahan. bukan kekeliruan. Aku memilih untuk memulai perjalanan ini karena aku ingin dan karna aku mau. Bukan karena ingin menjauh dan pergi dari rumah. Mengerti lah, aku hanya ingin mengukir kisah perjalanan ku, wlo hanya sebentar , tapi terpahat di jiwa dan pikiran ku, aku inginnnn wlo sebentar. Pastinya aku , kamu, kita akan kembali ke rumah bersama lagi...

Photo



^_^   

Aku disini, ingin membawa sejumput pengalaman dari negri berbeda, dan aku ingin bersama mu
Baca SelengkapnyaPERJALANAN KU BUKAN PERJALANAN MU TAPI PERJALANAN KU ADALAH PERJALANAN MU