Jumat, 06 Juni 2014

Penaklukan Gunung Rinjani 3726 MDPL oleh sang Pemula



RINJANI nama yang indah untuk sebuah gunung, rinjani asal muasalnya dari dewi anjani yang menjadi legenda masyarakat lombok (NTB). Berdasarkan legenda dewi anjani, maka gunung tertinggi ke-3 di Indonesia ini dinamai Gunung Rinjani.

Gunung Rinjani dengan ketinggian 3.726 mdpl adalah gunung yang selama ini sering menjadi tujuan utama para pendaki lokal maupun internasional karena tingkat keindahannya memang di atas rata - rata dengan adanya Danau Segara Anak di kawasan puncaknya.




Ide untuk melakukan pendakian ke gunung mmmm memang pernah terfikirkan, tapi tak pernah terbayangkan ini bisa menjadi kenyataan. Wow Amazing sekali bisa membuat hal yag tidak mungkin menjadi mungkin dalam hidup ku. Aku yang basicnya bukan pendaki, bukan anggota pramuka apalagi MAPALA. Bukaaaaannn....!!!! Aku yang waktu SD, SMP bahkan SMA tak pernah terlibat dalam hal yang berbau adventure (haha...karena gak dapet ijin mama sih !!!). 

Pertualangan dimulai !!!!!
Treking ke gunung Rinjani bukan semata tanpa kegalauan, penuh galau juga, haha secara... aku yang sebelumnya tidak pernah melakukan treking seperti ini, dan akan memulainya ke rinjani pula, yang merupakan gunung ke-3 tertinggi di Indonesia hemmmm sempat bikin galau aku dan suami, yang menjadi kegalauan suami, apakah aku sanggup? takutnya nanti aku akan menyusahkan rombongan lainnya, nanti klo kenapa-napa bagaimana? .... karna kegalauan itu, kita sempat memutuskan untuk membatalkan pergi. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, sayang juga melewatkan moment ini, kesempatan untuk ke Rinjani dengan harga terjangkau dan juga terjangkau dari segi lokasi (saat ini yang bertempat di madura), dan sebentar lagi aku dan suami akan kembali ke padang  (klo dari padang ke lombok itu jauh bingit, transportx jg mahal :(   huhu ). Pertimbangan lain yang membuat kita untuk kembali bergabung dengan rombongan pendaki ke rinjani adalah, keinginan sang suami yang sangat besar, karena suami sebelumnya memang hoby mendaki gunung. Semua perlengkapan sudah dibeli, peralatan savety  untuk naik gunung mulai dari sepatu gunung (yang harganya di atas rata-rata sepatu olah raga T_T  wow), jaket waterprof dimana sisi dalamnya kaos hangat dan sisi luarnya waterprof (anti air, anti badai haha tebel, sebanding dengan hrgax yang tebel juga :P ). Printilan - printilan lainnya seperti: kaus kaki tebal, sarung tangan, scraft, topi, hemmm apalagi ya >_<  sleeping bed, celana gunung dan tas gede istilahnya keril (gedenya bervariasi, mulai dari yang kecil, sedang ada yang gede bingits).

Huuuu katanya naik gunung itu bukan untuk orang kaya (kata suami) naik gunung bukan hal yang bisa dilakukan semua orang. Aku gak setuju :(   ternyata mahallllll juga printilan-printilan (perlengkapan) buat naik gunung, banyak yang harus dibeli, yaaa gak berlaku tuh klo naik gunung itu bukan untuk orang kaya. hhaha dilihat dari  peralatannya, klo peralatan yang bermerk tentu harganya bisa sampai juta-jutaan :0
(*kudu kaya nihhh)  hihi....

Peralatan savety buat kegunung itu mang mahal-mahal, karena mendaki gunung itu perjuangan hidup dan mati. Menahan hawa dingin perlu jaket yang mutunya bagus, menaiki jurang, mendaki tebing, menuruni lembah perlu sepatu gunung yang tapaknya khusus untuk mendaki (biasanya lebih banyak geriginya). Tapi ada juga beberapa pendaki yang nekat, tanpa peralatan savety yang memadai, jaket biasa, sepatu biasa, resikonya besar, tapi banyak juga diantara mereka yang bisa bertahan karena didukung oleh ketahanan fisiknya yang bagus. (so... gak jadi masalah). Itu pilihan mu ^-^

H-3 persiapan sudah hampir 85%, kita menunggu kiriman Treking pole (Tongkat yang digunakan pendaki) yang sudah di pesan online oleh suami. Makanan kecil dan logistik juga perlu di beli, beli yang banyak biar gak kelaparan ntar di gunung (haha....takut terlantar ntar digunung). 


H-2, alhamdulillah semuanya lengkap, kita mulai packing-packing, ada teknik tersendiri untuk menyusun semua barang agar bisa muat ke dalam keril (tas gede para pendaki), kata suami tekniknya yakni meletakkan barang yang ringan paling bawah baru yang berat, itu gunanya agar berat beban tertumpu pada pinggang (hemm....cuma bisa manggut-manggut liatin suami packing he).

Akhirnya hari itu pun datang juga :D  (excited)!!!!
Perjalanan kita start dari rumah jam 12 siang setelah sholat zuhur, dengan membawa satu tas besar (Keril 85 L) dan tas sedang (keril 50 L) ditambah satu tentengan yang berisi makanan. Dengan menggunakan motor kita berangkat ke terminal bungurasih (purabaya), nyampainya jam 3 sore, motor dititipkan di tempat penitipan motor terlebih dahulu. 

Perjalanan dari surabaya - lombok ditempuh selama 24 jam, berangkat jam 4 sore dan tiba di terminal Lombok jam 4 sore besoknya. Perjalanan yang melelahkan, 2 kali menyebrang lautan (nyebrang ke Bali dan Lombok) tapi terasa menyenangkan karena melihat indahnya lautan dan birunya langit, aku akan mendaki gunung rinjani, menapaki bumi tertinggi dan mencoba menggapai langit, aku suka birunya langit, putihnya awan. aku ingin merasa lebih dekat dengan langit biru dengan awan putih berada dibawah ku, ini pengalaman pertama ku menyandang tas keril yang menjadi ciri khas para pendaki sejati. hehe



Sudah sejauh ini aku melangkah, tak kan mundur lagi, wlo terbesit rasa takut di hati ini, aku harus tetap maju, bulat kan tekad, bismillah, semoga Allah meredoi perjalanan ini.

Dan semua nya bermula dari langkah ini, menuju puncak yang tak pernah terbayangkan aku akan berada disana, semangatttt......  

Sesampainya di Terminal Mandalika Lombok, kami rombongan dari Surabaya ada 5 orang menungu panitia menjemput, kami pun sempat sholat ashar sembari menunggu. Jemputan pun datang, mobil besar bak terbuka, untuk pertama kali menaiki mobil ini aku membutuhkan bantuan, wah berasa manjat tebing, tinggi hehe.... rombongan berjumlah 25 orang ada di mobil itu, alhasil mobilx padet, ada yang duduk di atas kepala mobil, yang dipinggiran bak terbuka pada berdiri rapat dan sebagian ditengah diisi oleh keril yang banyak dan sisanya ada yang duduk.






Sebelum menuju penginapan (di senggigi) kita semua mampir dulu di pasar tradisional untuk membeli keperluan logistik team. Sip, logistik ok, Kita melaju menuju penginapan. Pada malam harinya, ada rapat untuk persiapan mendaki esok pagi. Bangun jam 3 subuh, dan mulai berangkat dr penginapan ke sembalun. Perjalanan menempuh 4 jam, cukup lama ternyata, sampai ada salah seorang anggota yang muntah. 




Akhirnya tiba di tempat pendaftaran, untuk pendaftaran itu urusannya panitia, kita peserta sarapan dulu untuk menyiapkan tenaga, nasi kotak yang disediakan panitia di bagikan. Bulan Mei ini termasuk musim kemarau, diingatkan untuk membawa air lebih, karna sumber air digunung mengering, dan biasanya pada malam hari suhu udara bisa mencapai minus. Pendakian dilakukan seama 4 hari dan kebetulan di hari libur, sehingga banyak juga pendaki lainnya yang ditemui, maka dari itu harus cepat-cepat tag tempat untuk tenda. Untuk itu panitia menyediakan porter untuk membawa tenda team, para porter ini mempunyai kecepatan dan kekuatan yang luar biasa, melebihi para pendaki lainnya, mereka bisa membawa banyak barang, dan mampu berjalan cepat. WOW.....  (mungkin karena sejak kecil sudah sering dibawa naik gunung kalie ya!!!).


Beberapa anggota juga ada yang menyewa porter untuk membawa tentengan logistik, bahkan tas keril gedenya... so jadi bisa nyantai. Kita memang sengaja tidak ikut menyewa porter karna memang mau merasakan sensasinya naik gunung yang identik dengan menyandang tas gunung yang gede ( hihi alasannnnn....)  he.... nyewa porter itu mahallll , sehari berkisar 150 ribu. huhuhu tuh kan mahal T_T  ....
(*kudu kaya)

Sempat hopeless juga sih, liat yang lain pada pake jasa porter, sanggup gak ya???, alhamdulillah aku punya suami yang kuat hehe, bawaan dilebihin ke dia , (huhu maap ya uda ).




Here we go, Let's Go  ^-^
Alhamdulillah aku punya teman satu team yang care, di awal perjalanan mereka menyemangati ku... 

melewati padang ilalang, dan matahari pun mulai terasa terik, panas, sejenak berhenti untuk mengatur nafas. Masalah ku bukan di beratnya tas, tapi susah ngatur nafasnya, jalan dikit aja, nafasnya udah ngos-ngosan, jalannya santai dan cukup sering berhenti hehe.... setiap kali berhenti teman-teman yang lain pasti menyemangati!!!

Tanjakan pertama, terhidang di depan mata. Persiapkan nafas, ku coba hirup nafas dalam-dalam, dan lepaskan, hahhh..... mari kita taklukkan Rinjani ini :D . 

Rute perjalanan ke puncak Rinjani ada 2 jalur, kami mengambil jalur masuk dari sembalun dan keluar dari senaru, dan juga ada yang menempuh sebaliknya. Dari sembalun menuju pos 3 memakan waktu 6-8 jam perjalanan, di pos 3 tempat kita bermalam dikarenakan sumber air ada di pos 3. Berangkat jam 9, kita akhirnya nyampe jam 4 sore, huft tidak terasa waktu berlalu. Klo di gunung, kita gak bakal tau jam, yang kita tau siang dan malam, klo sudah mulai gelap berarti sudah mau malam. hahaha..... 

Tanjakan seolah tantangan, setelah melewatinya alangkah senang hati dan sekejap duduk memandang rute sebelumnya yang sudah dilewati, dalam hati ku bergumam, "aku sudah sejauh ini",





Pos 3 sudah dipenuhi tenda yang berwarna-warni, ramenya... tidak hanya kita tapi banyak pendaki lain yang juga berkemah disini baik itu pendaki lokal maupun internasional. Sehingga beberapa tenda tidak mendapatkan tempat. Tidurnya dikondisikan saja, merapat-merapat, hari sudah malam, saatnya tidur setelah makan malam bersama.



  
 
Permasalahan terbesar saat digunung adalah "kebelet" "sakit perut" ... kebelet dan sakit perut di gunung, rasanya gimanaaaaa gituuu. Oh.... nooo... mauuu nongkrong dimana, toilet, kamar mandi hu mana ada d gunung, WC darurat ada, tp hanya alakadarnya saja. Harus persiapkan tisu basah yang banyak dan sarung buat nutupin (don't forget). 
Ini adalah antrian WC darurat :P
 
Hahaha kebetulan ada yang motoinn kita lagi anttri depan toilet darurat hihi (kurang kerjaan nieh), mgkin alasan yang membuat aku jera ke gunung adalah dibagian kebelet dan sakit perut ini, selama empat hari perjalanan sebanyak 4 kali juga kebelet dan sakit perutnya, sumpah bener-bener gak bs ditahan nieh (perut gak bisa di ajak kompromi), kudu cari spot yang tepat, dan pastinya tempatnya gak bakalan senyaman toilet di rumah mu. (dijamin deh)...

Hari ke-2, Perjalanan kembali dimulai pukul 9 pagi menuju plawangan sembalun, dan jalurnya semakin berat yakni melewati yang namanya bukit penyesalan, mmmm mgkin karena beratnya perjalanan bukit ini dinamai bukit penyesalan, tapi lebih tepatnya bukit PHP, karena saat kita sudah mencapai satu puncak bukit, ternyata masih aja bukit lagi, dan begitu seterusnya, PHP banget gak tuh bukit huft!!  
 


 

 Mencapai puncak pelawangan sembalun ternyata butuh waktu lebih lama dari kemaren, hampir jam 5 sore kita baru nyampe puncak pelawangan sembalun, disini terlihat puncak rinjani yang mengepulkan asapnya, terasa lebih dekat dengan puncak yg dituju, berada di atas awan putih, aku suka awan. lelah ini terbayar sudah, indahnya pemandangan ini. so beatipulllll






Tak terasa sudah hampir senja, perjalanan menuju tenda masih ada beberapa pendakian lagi, sebelum matahari benar-benar tenggelam, sebelum kita benar-benar lupa akan waktu, aku dan suami mencari tempat untuk melaksanakan sholat terlebih dahulu, sebelum benar-benar terlupakan. Selama di gunung sholat zuhur dan ashar, magrib dan isya terpaksa di qashar dan jamak, karena kondisi tempat jua serta waktu terbatas.(http://indonesia360derajat.wordpress.com/2014/06/06/panduan-shalat-ketika-naik-gunung-dan-travelling/)

Disini kita bermalam sejenak, dan akan memulai perjuangan menuju puncak Rinjani pada pukul 3 dini hari. Rasa lelah setelah berjalan seharian mengantarkan tubuh ini untuk berbaring di dalam sleeping bed yang hangat, dan memang benar cuaca saat itu dingin, maka baju pun 2 lampis dan 1 lampis jaket diluarnya. Summit adalah perjalanan menuju punccak Rinjani 3726 MDPL, hampir semuanya ikut summit dan hanya 1 orang yang tetap di tenda tidak ikut summit. Ini pengalaman pertama buat aku, tidak akan ku lewat kan, dan aku ikut summit ^_^ . . .

Dan masalah terbesar muncul sakit perut sejak semalam masih terasa sampai dini hari ketika akan berangkat, ogah banget mau ke toilet darurat, pokok nya ogah, dikira bisa ditahan, ternyata selama perjalanan benar2 ngerepotin hahaha, bentar2 berenti buat nahan sakit perutnya huhuhuhu (kapokkkk dah, klo udah sakit perut gini). Tapi tetap lanjuttt...... perjalanan lebih terjal, berpasir, di sisi kanan jurang, karena masih gelap, mata hanya tertuju ke bawah, tanpa meleng kiri kanan, ogah, ntar liat yang gak gak lagi hahaha



Gunung mengajarkanmu untuk tetap nunduk ketika sedang menanjak dan tetap tegak ketika sedang menurun

Perjuangan menuju puncak ditempuh dalam waktu 5 jam, dan udara di puncak benar-benar dinginn, angin bertiup kencang, langit masih gelap, semua senjata melawan dingin dikeluarkan, sebo dan juga sarung, alhasil spt gambar dibawah ini : hahahaha


Sang mentari pun mulai menampakkan dirinya, indahnya menyaksikan sunrise di puncak gunung rinjani.


 Jangan Lupa sholat subuh dulu!!!!




Pemandangan di Puncak Rinjani memang indahnya tiada tara, dari atas terlihat danau sagara anak dan gunung baru jari yang memukau. Subhanallah ^_^  (Maha Besar Allah)

Penaklukan Rinjani tuntas ....
saatnya kembali pulang


To be continue . . . . . . 




Baca SelengkapnyaPenaklukan Gunung Rinjani 3726 MDPL oleh sang Pemula